Kabupaten
Pandeglang terletak di provinsi Banten. Luas wilayahnya adalah 2.193,58
Km2. Wilayah kabupaten Pandeglang berbatasan dengan kabupaten Lebak di
sebelah Timur, kabupaten Serang di sebelah Utara, Selat Sunda di sebelah
Barat, dan Samudera Indonesia di sebelah selatan. Pada tahun 2000,
jumlah penduduknya mencapai 2.933.900 jiwa.
Mayoritas penduduk Pandeglang menganut
agama Islam, dan coraknya dapat digolongkan ke dalam Islam tradisional.
Di sini, penghormatan terhadap ulama atau kiyai menempati posisi yang
tinggi, termasuk ketika ulama tersebut sudah meninggal dunia. Makamnya
akan banyak diziarahi oleh murid-muridnya, masyarakat sekitarnya, bahkan
masyarakat dari luar daerah, bergantung pada “kaliber” atau lingkup
ketokohan ulama tersebut.
Makam di Cikadueun Pandeglang
Tradisi keagamaan masyarakat Pandeglang
tidak berbeda dengan tradisi keagamaan di provinsi Banten pada umumnya,
termasuk dalam hal ziarah ke makam keramat.
Di antara makam keramat di daerah Pandeglang yang banyak diziarahi oleh masyarakat, termasuk masyarakat dari luar daerah, antara lain:
1. Makam Syekh Mansur di Cikadueun
2. Makam Syekh Abdul Jabbar di Karangtanjung
3. Makam Syekh Asnawi di Caringin
4. Makam Syekh Daud di Labuan
5. Makam Syekh Rako di Gunung Karang
6. Makam Syekh Royani di Kadupinang
7. Makam Syekh Armin di Cibuntu
8. Makam Abuya Dimyati di Cidahu
9. Makam Ki Bustomi di Cisantri
10. Makam Nyimas Gandasari di Panimbang.
Aktivitas ziarah ke makam-makam keramat
tersebut biasanya meningkat tajam pada bulan Mulud (Rabiul Awal, bulan
lahirnya Nabi Muhammad Saw.), menjelang bulan Ramadan, sehabis Lebaran,
pada malam Jumat, dan pada hari-hari libur. Tetapi pada hari-hari biasa
pun selalu ada saja orang yang berziarah.
sumber : blog.innomuslim.com