5 upacara adat
Indonesia yang unik dan mistis :
1. Rambu Solo (Tanah Toraja)
Rambu Solo adalah pesta atau
upacara kedukaan /kematian. Adat istiadat yang telah diwarisi oleh masyarakat
Toraja secara turun temurun. Bagi keluarga yang ditinggal wajib membuat sebuah
pesta sebagai tanda penghormatan terakhir pada mendiang yang telah pergi
Yang unik dari upacara rambu solo adalah pembuatan boneka kayu yang dibuat
sangat mirip dengan yang meninggal dan diletakkan di tebing.Uniknya lagi… konon
katanya, wajah boneka itu kian hari kian mirip sama yang meninggal.
2. Tabuik (Padang Pariaman)
Berasal dari kata ‘tabut’, dari
bahasa Arab yang berarti mengarak, upacara Tabuik merupakan sebuah tradisi
masyarakat di pantai barat, Sumatera Barat, yang diselenggarakan secara turun
menurun. Upacara ini digelar di hari Asura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram,
dalam kalender Islam.
Pada hari yang telah ditentukan, sejak pukul 06.00, seluruh peserta dan kelengkapan upacara bersiap di alun-alun kota.Para pejabat pemerintahan pun turut hadir dalam pelaksanaan upacara paling kolosal di Sumatera Barat ini.
Satu Tabuik diangkat oleh para pemikul yang jumlahnya mencapai 40 orang. Di
belakang Tabuik, rombongan orang berbusana tradisional yang membawa alat musik
perkusi berupa aneka gendang, turut mengisi barisan. Sesekali arak-arakan
berhenti dan puluhan orang yang memainkan silat khas Minang mulai beraksi
sambil diiringi tetabuhan.
3. Ngaben (Bali)
Ngaben adalah upacara pembakaran atau kremasi jenazah umat Hindu Bali.
Dalam prosesi Ngaben, ketika api mulai disulut, perlahan-lahan kobaran api akan
membesar dan mulai berkobar menyulut sosok jenazah. Lama-kelamaan kobaran api
mulai menghanguskan jazadnya yang dipercaya akan melepaskan segala ikatan
keduniawian dari orang yang meninggal itu. Bila ikatan keduniawian telah
terlepas, maka semakin terbukalah kesempatan untuk melihat kebenaran dan
keabadian kesucian Illahi di alam sana.
Beberapa hari sebelum upacara Ngaben dilaksanakan, keluarga dari orang yang
meninggal dibantu oleh masyarakat membuat “Bade dan Lembu” yang sangat megah
terbuat dari kayu, kertas warna-warni dan bahan lainnya. “Bade dan Lembu” ini
merupakan tempat jenazah yang nantinya dibakar.
4. Kebo-Keboan (Banyuwangi)
Prosesi upacara adat Kebo-keboan
yang dilaksanakan setiap tahun oleh warga Desa Alasmalang. Awalnya upacara adat
ini dilaksanakan untuk memohon turunya hujan saat kemarau panjang, dengan
turunnya hujan ini berarti petani dapat segera bercocok tanam.
Puncaknya prosesinya adalah membajak sawah dan menanam bibit padi di persawahan. Orang-orang yang bertingkah seperti kerbau tadi dapat kesurupan dan mengejar siapa saja yang mencoba mengambil bibit padi yang ditanam. Warga masyarakat Desa Alasmalang berusaha berebut bibit padi tersebut, karena dipercaya dapat digunakan sebagai tolak-balak maupununtuk keuntungan.
Puncaknya prosesinya adalah membajak sawah dan menanam bibit padi di persawahan. Orang-orang yang bertingkah seperti kerbau tadi dapat kesurupan dan mengejar siapa saja yang mencoba mengambil bibit padi yang ditanam. Warga masyarakat Desa Alasmalang berusaha berebut bibit padi tersebut, karena dipercaya dapat digunakan sebagai tolak-balak maupununtuk keuntungan.
5. Ritual Tiwah (Kalimantan Tengah)
Ritual Tiwah yaitu prosesi
menghantarkan roh leluhur sanak saudara yang telah meninggal dunia ke alam baka
dengan cara menyucikan dan memindahkan sisa jasad dari liang kubur menuju
sebuah tempat yang bernama sandung.
Ritual Tiwah dijadikan objek wisata karen unik dan khas banyak para wisatawan mancanegara tertarik pada upacara ini yang hanya di lakukan oleh warga Dayak Kalteng
berbagai : sumber
Ritual Tiwah dijadikan objek wisata karen unik dan khas banyak para wisatawan mancanegara tertarik pada upacara ini yang hanya di lakukan oleh warga Dayak Kalteng
berbagai : sumber