Gaya Hidup Muslim Jauh Dari Tuntunan Islami
(voa-islam.com) – Orang-orang kafir,
khususnya Ahli Kitab yang dikomandoi Zionisme tidak akan rela dengan
kaum muslimin yang menerapkan gaya hidupnya sesuai ajaran Lslam yang
benar. Mereka berusaha keras, meskipun umat Islam tidak lepas dari
agamanya, namun paling tidak mengikuti gaya hidup orang-orang kafir,
baik dari segi pola makan, berbusana, berinteraksi dengan masyarkat
sosial dan yang bernegara.
“Sekarang ini, banyak kaum muslimin yang kehidupannya jauh dari gaya
hidup seorang muslim sejati. Orang-orang Zionis Yahudi melalui
lembaga-lembaga sosial, pendidikan, dan kesehatan, seperti Lion’s Club,
Rotary Club, memang merencanakan untuk merubah gaya hidup muslim agar
jauh dari ajaran Islam.” Demikian dikatakan Ustadz Dr. H. Amir Mahmud
al-Ma’ruf, S.Sos saat menjadi pemateri dalam kajian tematik “Tsaqofah
Islamiyah dan Tarbiyatul Islam” Senin (18/3/2013) malam di masjid Al
Huda Belangwetan Klaten Jawa Tengah.
Menurut dosen ilmu pemikiran dan peradaban islam ini, ada empat hal
yang melatarbelakangi seseorang dalam menapaki kehidupannya, yakni:
pedoman hidup, tujuan hidup, dasar hidup dan siapa kawan serta lawanya
dalam mengarungi kehidupan ini. Gaya hidup seorang muslim tentu harus
didasari oleh Al Qur’an dan Sunah, dan menjauhi pedoman, tujuan serta
dasar hidup yang lebih mengutamakan kebendawian (pragmatis).
“Seorang muslim yang mengikuti arus kehidupan global dunia, cenderung
lebih mengutamakan gaya hidup materialistik, pragmatis dan hedonis,”
ujarnya.
Sebagai contoh, dosen yang mengajar di berbagai universitas belahan
dunia ini menuturkan, dalam masalah pendidikan misalnya, jangan sampai
orang tua atau pendidik mengajarkan anak-anak mereka untuk semata-mata
mencari kehidupan dan kesenangan dunia saja.
“Orientasikan anak-anak kita kepada hakikat mencari ilmu itu. Tujuan
belajar bukan untuk kerja, tujuan mendidik anak di sekolah juga bukan
untuk mendapat ijazah. Itu keliru. Orientasinya adalah untuk mencari
ilmu. Sebab dengan tidak punya ijazah apakah tidak akan bisa bekerja?
Banyak orang yang bekerja tidak pakai ijazah juga banyak,” terangnya.
Doktor bidang sosial dan kebudayaan Islam ini menjelaskan, dalam
kehidupan ini, ada tiga cara dan gaya hidup yang dianut oleh manusia
semenjak Islam diturunkan. Pertama adalah gaya hidup orang Musyrikin,
gaya hidup Ahlu Kitab dan gaya hidup seorang Muslim.
Perubahan zaman yang semakin pesat dan mengikuti pola perkembangan
sosial yang ada, orientasi kehidupan kaum muslimin semakin hari semakin
jauh dari tuntunan Islam. Hal ini karena masyarakat khususnya kaum
muslimin tak mengerti dan faham akan definisi dan makna gaya hidup.
“Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari yang patut dijalankan
oleh suatu kelompok sosial ditengah-tengah masyarakat sesuai tuntunan
agama,” kata dosen pasca sarjana UMS Solo ini menjelaskan.
- See more at: http://www.voa-islam.com "@"