Tanaman Obat
Asam Jawa
(Tamarindus indica L.)
1. |
PENDAHULUAN |
|
Tanaman termasuk familia Caesalpiniaceae.Dapat
ditemui di dataran rendah, di tepi-tepi jalan raya sebagai pohon perindang.
Untuk pengembangbiakannya dapat digunakan biji-bijian.
Nama lain : tangkal asem (Sunda), celagi, acem
Tanaman ini mengandung : Tanaman ini mengandung : asam
anggur, asam apel, asam tartrat, asam malat, asam sitrat, asam suksinat,
asam asetat, pectin. |
2. |
KEGUNAAN |
|
a. |
Bisul
Asam kawak (daging buah asam matang yang sudah diolah dan warnanya
hitam, bukan coklat) sebesar telur burung puyuh, direndam dalam
1 gelas air sehingga mengembang, 5 iris temulawak yang dicuci
dulu sebelum diiris, gula aren untuk pemanis. Semuan dididihkan
sehingga airnya tinggal setengah. Diminum 1x sehari sampai sembuh.
Untuk ditempelkan: asam kawak sebesar telur burung puyuh, sedikit
garam dan sedikit minyak dicampur dan dilumatkan. Tempelkan
ke bisul. |
b. |
Jerawat
12 helai daun sambiloto, 10 iris temulawak, kencur
5 cm, 1 1sendok teh adas, 10 helai daun jintan, semua dicuci.
Lumatkan dengan asam kawak sebesar telur burung puyuh. Beri
1 2/2 gelas air, saring dan ampasnya diperas dengan kain. Minum
3x sehari. Untuk obat luar: asam jawa diberi air bersih, diremas-remas,
disaring dan airnya dipakai untuk mencuri muka menjelang tidur
malam. |
c. |
Gatal berupa titik-titik merah bergelembung
air
Delapan iris temulawak yang dicuci dulu sebelum diiris dan gula
aren direbus dengan segelas air, sampai airnya tinggal setengah.
Masukkan asam kawak sebesar telur burung puyuh, aduk sampai
asam keluar sarinya. Saring. Minum 1x sehari sampai sembuh. |
d. |
Gatal pada bekas luka yang sudah kering
Cara I: asam kawak dilembapkan dengan air bersih yang sudah
matang, lalu digosokkan ke bekas luka yang gatal. Cara II: 1
sendok makan penuh daII: 1
sendok makan penuh daun asam, sepotong empu kunyit, dicuci,
dilumatkan, ditempel ke bekas luka yang gatal. |
e. |
Nyeri haid pada gadis remaja
Cara I: 10 iris temulawak yang
dicuci dulu sebelum diiris, gula aren untuk memperbaiki rasa,
direbus dengan segelas air sampai airnya tinggal setengah. Masukkan
asam kawak sebesar telur burung puyuh. Aduk sampai asamnya mengembang.
Sering, Diminum 1x sehari selama seminggu sebelum haid.
Cara II: Asam kawak sebesar telur
burung puyuh, 10 iris kunyit segar yang dicuci dulu sebelum
diiris. Seduh dengan setengah gelas air. Tutup dan biarkan sampai
hangat kuku. Saring. Ramuan ini untuk sekali minum. Lakukan
setiap pagi dan sore. Catatan: Ramuan asam kawak jangan diminum
oleh wanita hamil. |
f. |
Haid bau anyir
Asam kawak sebesar telur burung puyuh dicampur dengan 10 iris
temulawak yang dicuci dulu sebelum diiris dan irisan gula aren.
Seduh dengan segelas air. Aduk rata. Setelah dingin disaring.
Diminum 1x sehari selama haid. |
g. |
Batuk kering
2 gelas daun asam, 2 gelas daun saga, 5 cm kayu manis
Cina dicuci, direbus dengan 3 gelas air sampai airnya tinggal
2 gelas. Diminum siang hari, sebagai pengganti air minum biasa.
Ulangi selama beberapa hari. |
h. |
Sariawan
1 cangkir daun asam muda, sepotong kunyit 5 cm. Semua
dicuci, kunyit diiris. Rebus dengan 4 gelas air sampai airnya
tinggal setengah. Supaya rasanya agak enak, boleh ditambahkan
gula aren saat merebus. Saring. Minum pagi dan sore. Ulangi
selama beberapa hari. |
i. |
Keputihan
Asam kawak sebesar kelereng, 25 helai daun beluntas
dicuci, kunyit 5 cm dicuci, dikupas, sedikit gula aren. Daun
asam dan kunyit dilumatkan, diseduh dengan 1/2 gelas air panas.
Masukkan asam dan gula. Aduk-aduk sampai gula larut. Peras dengan
kain. Diminum menjelang tidur malam setiap hari. |
j. |
Campak
1 gelas daun asam, 3 rimpang kunyit segar dicuci, diiris,
sedikit garam dan gula aren. Semua direbus dengan 2 gelas air
sampai airnya tinggal setengah. Diminum pagi dan sore. Ulangi
seperlunya. |
k. |
Borok (luka berair dan bernanah, gatal,
dan pedih)
Biji-biji asam dicuci, dikupas, dilumatkan. Tempelkan
pada borok. (mrd) |
|
3. |
SUMBER
1. |
Dalimartha, Setiawan. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia.
Ungaran : Trubus Agriwidya, 1999 |
2. |
Muhlisah, Fauziah. Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : Penebar
Swadaya, 1999. |
3. |
Tampubolon, Oswald T. Tumbuhan Obat. Jakarta : Penerbit Bhratara,
1995. |
4. |
Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : PT. Intisari Mediatama, 1999. |
|